Monday, June 17, 2013

Beranda » » Wow, Sikap Jokowi-Ahok Soal Kenaikan Harga BBM Dan BLSM

Wow, Sikap Jokowi-Ahok Soal Kenaikan Harga BBM Dan BLSM

432215

[imagetag]

Sikap Jokowi-Ahok Soal Kenaikan Harga BBM Dan BLSM Pro dan kontra soal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) memuncak saat DPR menggelar rapat paripurna pengambilan keputusan soal pengesahan RAPBN-P 2013, Senin (17/6) kemarin. Ribuan massa yang terdiri dari buruh dan mahasiswa menggelar demonstrasi di Jakarta. Gedung DPR dan kawasan Istana Kepresidenan menjadi sasaran. Balai Kota juga tak luput dari demo.

Hal inilah yang sempat membuat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo heran. "Gak apa-apa, demo-demo ya silakan," kata Jokowi menanggapi aksi demo itu.

Namun dia menyatakan, demo menolak kenaikan harga BBM tidak tepat dan tidak nyambung jika ada di Balai Kota. "Mau di demo apanya ya di Balai Kota masalah BBM?" tukas Jokowi.

Menurut Jokowi, demo penolakan kenaikan harga BBM yang dilakukan di Balai Kota Jakarta adalah sesuatu yang tidak nyambung. "Gak tahu, gak nyambung, ya gak apa-apa disambung-sambungin. Yang paling penting tidak anarkis. Apa hubungan saya dengan kenaikan BBM?" ujarnya.

Soal kenaikan BBM, Jokowi menyatakan tidak setuju dengan kebijakan pemerintah pusat memberikan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebagai kompensasi. Jokowi berpendapat, seharusnya bantuan tersebut diberikan dalam bentuk usaha produktif, seperti usaha kecil dan rumah tangga yang produktif.

"Dari dulu saya enggak setuju BLT, yang BLSM ini juga, semuanya," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Senin (17/6).

Politikus PDIP ini mengaku tidak paham apakah BLSM akan tepat sasaran atau tidak. Ia menilai, lebih baik bantuan tersebut diberikan untuk usaha-usaha produktif sehingga efeknya akan lebih terasa.

"Ngefeknya akan lebih bagus. Tidak diberikan dalam bentuk BLSM seperti ini, diberikan uang, memberikan cash sehingga memberikan pendidikan yang tidak baik untuk masyarakat," terangnya.

Adapun soal kenaikan harga BBM atau pencabutan subsidi, Jokowi enggan berkomentar. Ia meminta untuk menanyakan langsung kepada pemerintah pusat. "Enggak tahu, tanya pemerintah pusat," kelitnya.

Bagaimana dengan sikap Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama? Pria yang disapa Ahok itu lebih tegas menyatakan pendapatnya soal BLSM.

Secara pribadi Ahok mengaku tidak menyukai bantuan sosial. Ahok lebih menyukai keadilan sosial yakni adanya jaminan kesehatan, pendidikan, transportasi yang murah untuk rakyat, jaminan perumahan, jaminan tempat usaha, dan yang terpenting jaminan sembako tidak naik.

"Jadi rakyat enggak butuh BBM. Saya setuju subsidi BBM dicabut, asal jaminan ini ada, ini yang namanya keadilan sosial, bukan bantuan sosial. Kalau bantuan yang ketemu doang kan, kalau lewat gimana? Tetep miskin orang, nah ini tetap terjadi inflasi, BBM dinaikkan membuat semua barang naik," terangnya.

Sementara itu, mengenai isu adanya unsur politik dalam kenaikan harga BBM kali ini, Ahok mengaku tidak mengetahuinya. Meski seorang politisi, Ahok mengaku tidak terlalu mengerti tentang politik.

"Yah aku enggak mau tahu lah. Aku dibilang orang politik bukan orang politik kok. Kita pikir secara logika saja, memang banyak orang bisa ngomong macam-macam. Kenapa ada naik harusnya enggak usah turunin, toh masih subsidi, ngapain nurunin subsidi begitu besar, ini keputusan politik," jelasnya.bal

sumber



Sumber: Gudang artikel unik http://gudang-artikel-unik2.blogspot.com/2013/06/sikap-jokowi-ahok-soal-kenaikan-harga.html