Monday, August 19, 2013

Beranda » » Wow, Pemprov DKI : Giliran Waduk Ria Rio Dikeruk

Wow, Pemprov DKI : Giliran Waduk Ria Rio Dikeruk

[imagetag]
JAKARTA, KOMPAS.com � Waduk Ria Rio di Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, akan segera dikosongkan dari penduduk. Pada September, waduk itu akan segera dikeruk agar bisa dioptimalkan untuk pengendali banjir di kawasan Pulomas.

Rencana pengosongan area waduk itu disampaikan dalam sosialisasi penertiban kawasan Waduk Ria Rio di kantor Kecamatan Pulogadung, Kamis (15/8/2013). Hadir beberapa perwakilan dari PT Pulomas Jaya beserta aparat Pemerintah Kota Jakarta Timur dan 40 perwakilan warga.

Area waduk yang dikosongkan akan difokuskan pada 350 keluarga yang tinggal di sisi timur waduk di RT 006 dan RT 007 RW 015. Sementara sisi barat waduk sudah dikosongkan sejak 2010 yang sebelumnya dihuni 500 keluarga.

Sosialisasi ini merupakan yang ketiga kali. Dua sosialisasi sebelumnya terbilang tak berhasil karena tak ada satu warga pun yang datang.

Menurut Corporate Secretary PT Pulomas Jaya Nasyuri, pengosongan itu harus segera dilaksanakan karena Waduk Ria Rio dalam waktu dekat akan dioptimalkan sebagai pengendali banjir kawasan Pulomas. Sesuai dengan fungsinya, waduk itu merupakan penampung air dari seluruh saluran di kawasan Pulomas yang kemudian dipompa untuk disalurkan ke Kali Sunter. Oleh karena itu, ditargetkan kawasan waduk tersebut kosong dari penduduk mulai akhir Agustus ini.

"Ini harus segera direalisasikan karena waduk itu akan dioptimalkan sebagai pengendali banjir pada musim hujan akhir tahun 2013," ungkap Nasyuri.

Warga tolak Rp 1 juta

Seperti pengosongan area waduk pada 2010 , PT Pulomas Jaya juga akan memberikan uang kerahiman Rp 1 juta per keluarga. Uang itu dapat digunakan warga untuk pindah rumah.

Warga yang hadir dalam sosialisasi menyatakan bersedia mengosongkan area waduk. Namun, mereka menolak menyepakati uang kerahiman yang hanya sebesar Rp 1 juta itu.

Sulami, salah seorang warga, mengatakan, tak sedikit warga yang telah mengeluarkan dana lebih dari Rp 20 juta untuk merenovasi rumah setelah terjadi kebakaran pada awal 2013.

"Semestinya PT Pulomas Jaya memberi tahu kami sejak kebakaran itu terjadi kalau area waduk harus dikosongkan. Dengan demikian kami tidak perlu membangun rumah kembali," tutur Sulami.

Hal serupa disampaikan warga lainnya, Endang. Menurut dia, harus ada ganti rugi yang setimpal bagi warga korban kebakaran yang baru saja membangun kembali rumahnya.

Nasyuri akan membicarakan soal itu dengan jajaran direksi PT Pulomas Jaya.

Wali Kota Jakarta Timur Krisdiyanto mengatakan, pihaknya akan segera meminta bantuan kepada dinas perumahan untuk menyediakan unit rumah susun sewa bagi warga penggarap Waduk Ria Rio.

"Namun, jumlah unit rusun yang ada kemungkinan besar terbatas. Kalau tak memadai, akan diundi," ungkap Krisdiyanto.

Menurut dia, pada prinsipnya, penertiban di Waduk Ria Rio tersebut adalah pengosongan area dari warga. Sebab, lahan itu milik pemerintah yang akan dioptimalkan sebagai pengendali banjir.

Manajer Pertanahan PT Pulomas Jaya Hamdan Zainal Arifin mengatakan, area Waduk Ria Rio tak hanya akan digunakan untuk pengendali banjir, tetapi juga penghijauan. Total areanya nanti akan mencapai 25 hektar, terdiri dari 8 hektar tanah di sisi barat waduk, 5 hektar tanah di sisi timur waduk, 7 hektar areal waduk, dan 5 hektar lagi masih dalam proses pembebasan.

"Kami akan fokus penertiban area sisi timur waduk itu dulu," kata Hamdan.

Sumber

Warga Waduk Ria Rio Menjerit Uang Kerahiman Cuma Rp 1 Juta

JAKARTA, KOMPAS.com � Mulai September 2013, Waduk Ria Rio di di Kelurahan Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, mulai dinormalisasi. Namun, warga menjerit mengetahui uang kerahiman hanya Rp 1 juta.

Jumlah uang kerahiman itu akan diberikan oleh PT Pulomas Jaya, selaku pemilik lahan di sekitar waduk. Warga pun sudah diberi tahu saat pertemuan PT Pulomas Jaya dengan perwakilan warga.

"Warga menangislah uang kerahiman seperti itu. Dari warga sendiri masih keberatan dengan uang kerahiman jumlahnya segitu," kata Wakil Ketua RW 15, Mufli Ardi, kepada Kompas.com, Senin (19/8/2013).

Menurut Mufli, sejak peristiwa kebakaran yang terjadi pada Maret 2013 lalu, sebagian warga sudah membangun kembali tempat tinggal mereka dengan biaya yang tidak sedikit. Hal itu tentunya tidak sebading dengan uang kerahiman yang hendak diberikan.

"Karena ada warga yang bangun rumah sudah ngeluarin biaya sampai Rp 30 juta. Sebelum adanya ini ada kejadian kebakaran. Warga ada yang baru habis dirikan rumah, jadi belum nempati berapa bulan sudah ada informasi gitu," ujar Mufli.

Mufli mengaku belum mengetahui mengenai jumlah persis permukiman warga yang bakal terkena dampak normalisasi tersebut. Di permukiman Waduk Ria Rio hanya terdapat 1 RW yakni RW 15 yang terdiri dari tujuh RT.

Namun, kata Mufli, terdapat dua rukun tetangga (RT) yakni RT 6 dan RT 7 di RW 15 yang berbatasan langsung dengan tepian Waduk Ria Rio. "Cuma kalau bicara berapa RT yang kena belum jelas," ujarnya.

Sejumlah warga yang ditemui Kompas.com juga mengaku keberatan dengan rencana relokasi dalam kaitannya dengan uang kerahiman yang dianggap tak sebanding. Selain itu, beberapa dari mereka mengaku sudah puluhan tahun tinggal di wilayah tersebut.

Sebelumnya, pengosongan area waduk disampaikan dalam sosialisasi penertiban kawasan Waduk Ria Rio di kantor Kecamatan Pulogadung, Kamis (15/8/2013). Area waduk yang dikosongkan difokuskan pada sisi timur waduk RT 6 dan RT 7 di wilayah RW 15, sebanyak 350 keluarga. Sementara itu, sisi barat waduk sudah dikosongkan sejak 2010, yang sebelumnya dihuni 500 keluarga.

PT Pulomas Jaya akan melakukan pengosongan di permukiman Waduk Ria Rio dalam jangka waktu dekat ini karena waduk akan dioptimalkan sebagai pengendali banjir kawasan Pulomas. Ditargetkan kawasan waduk itu kosong dari penduduk mulai akhir Agustus hingga awal September.

Sumber

Jokowi Yakin Warga di Waduk Ria Rio Mau Direlokasi

Jakarta - Relokasi warga di sekitar waduk Ria Rio, Jakarta Timur, masih alot. Namun, Gubernur DKI Jakarta Joko WIdodo (Jokowi) yakin warga bersedia meninggalkan lokasi tersebut.

"Di sana (Waduk Ria Rio) paling kira-kira 600 orang, yang di sini saja (Waduk Pluit) 7.000 orang mau semua kok," kata Jokowi usai meresmikan Taman Kota Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (17/8/2013).

Jokowi mengaku belum menyentuh warga sekitar waduk yang terletak di Pulo Gadung, Jakarta Timur, tersebut. "Belum, saya belum turun. Saya belum urusan masalah itu. Yang ingin saya kerjakan nanti di sebelah selatan, sama barat dulu, belum menyentuh warga," ujar dia.

Rencananya pada awal September 2013 mendatang, Jokowi akan meletakkan batu pertama untuk merevitalisasi waduk tersebut. Waduk Ria Rio yang akan disulap seperti Marina Bay di Singapura juga akan dijadikan tempat terbuka publik dan opera house.

Sumber



Sumber: Gudang artikel unik http://gudang-artikel-unik2.blogspot.com/2013/08/pemprov-dki-giliran-waduk-ria-rio.html