Wednesday, September 4, 2013

Beranda » » Wow, Nasib Pedagang ITC Mangga Dua yang listrik kiosnya dimatikan oleh pengelola

Wow, Nasib Pedagang ITC Mangga Dua yang listrik kiosnya dimatikan oleh pengelola

[imagetag]

ITC MANGGA DUA
[imagetag]
[imagetag]

Agan2 tau donk ama pusat perbelanjaan ini?? Ya ini adalah ITC Mangga Dua yang merupakan pusat perbelanjaan di Jakarta yang selalu ramai dikunjungi oleh para wisatawan baik itu asing maupun domestik.

Ane mau bercerita tentang kisah pedagang pedagang disana yang 3 hari kiosnya dimatikan oleh pengelola karena tidak membayar listrik sesuai dengan tarif yang ditetapkan secara SEPIHAK oleh pengelola ITC Mangga Dua dan tidak dibarengi dengan perbaikan fasilitas disana.
Fasilitas publik yang tidak dibenahi antara lain AC yang tidak dingin, Lantai yang bopeng-bopeng, Platfon yang hampir roboh, serta LIFT yang terdapat di lobby utama tidak berfungsi

Kata orang NO PIC = HOAX ni ane kasi bukti kalo platfon yg membahayakan dan bisa ketimpa pala ente kalo lagi jalan2 kesana.

[imagetag]

[imagetag]

Quote:Jakarta - Pedagang di ITC Mangga Dua, Jakarta Utara, mengaku diputuskan secara sepihak aliran listrik ke kios mereka. Mereka pun mengadu ke Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).

Jokowi sendiri mengaku telah menerima laporan mengenai kejadian tersebut. Karenanya, mantan Wali Kota Solo ini memanggil pengurus ITC Mangga Dua.

"Saya sudah tahu semuanya, datanya sudah komplit. Sore ini kita akan bicarakan, (pengurusnya) sudah kita panggil," ujar Jokowi di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2013).

Jokowi belum bisa memutuskan kebijakan terkait keluhan para pedagang tersebut. Dia akan mengkaji lebih lanjut dulu permasalahan yang terjadi di ITC Mangga Dua.

"Setelah kita panggil, mereka jelaskan ke kita, baru kita bisa jelaskan ke ibu-ibu dan bapak-bapak. Kalau sekarang ini belumlah," terangnya.

Salah seorang pedagang di ITC Mangga Dua, Ani mengatakan sebanyak 672 kios di ITC Mangga Dua saat ini diputus aliran listriknya secara sepihak oleh pengelola mal sejak Senin (2/9) lalu. Pihak pengelola beralasan, biaya operasional gedung saat ini naik, sehingga para pedagang juga harus menaikkan iuran pedagang.

"Pak Jokowi, tolong kami. Aliran listrik di kios kami sekarang ini diputus. Kami tidak bisa berdagang Pak. Tolong kami," kata Ani.

(jor/mok)

Quote:JAKARTA, KOMPAS.com � Unek-unek sejumlah pedagang di ITC Mangga Dua, Jakarta Utara, yang mengeluhkan soal pemadaman listrik sepihak oleh pengelola gedung, mendapat tanggapan dari Gubernur DKI Joko Widodo.
Saat bertemu dengan para pedagang, Rabu (4/9/2013) sore ini, Jokowi, begitu Gubernur DKI biasa disapa, mengaku telah mendapatkan laporan lengkap soal permasalahan yang terjadi di ITC Mangga Dua. Ia pun berjanji akan memanggil pihak pengelola.
"Saya sudah tahu semuanya. Datanya sudah komplet. Sore ini kita akan bicarakan, (pengurusnya) sudah kita panggil," ujarnya di Balaikota, Rabu.
Belasan pedagang ITC Mangga Dua mendatangi Balaikota untuk yang kedua kalinya. Mereka ingin menindaklanjuti pengaduannya terkait pemadaman lampu kios secara sepihak oleh pengelola.
Jokowi meminta para pedagang yang merasa dirugikan atas tindakan pengelola di lokasi berjualan di sana untuk bersabar.
Keberhasilan menyelesaikan masalah tersebut, ujar Jokowi, butuh komunikasi tegas dan bisa membutuhkan waktu yang tak sebentar. "Setelah kita panggil, mereka jelaskan ke kita, baru kita bisa jelaskan ke ibu-ibu dan bapak-bapak ini, kalau sekarang ya belumlah," lanjutnya.
Menanggapi rencana pemanggilan pengelola oleh Gubernur, sejumlah pedagang mengapresiasi Jokowi. "Terima kasih Pak, kita ngadu ke sini karena kayaknya cuma Bapak yang bisa selesaikan masalah ini. Kios kita gelap, sepi yang beli," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 672 kios di ITC Mangga Dua gelap gulita sejak Senin (2/9/2013) lalu. Masalahnya, pihak pengelola gedung memadamkan lampu kios itu. Mereka beralasan, biaya operasional naik sehingga biaya iuran pedagang juga harus naik.
Di sisi lain, pedagang mengaku sangat dirugikan. Pasalnya, pihaknya telah membayar iuran bervariasi sebesar Rp 5 hingga Rp 8 juta per bulannya kepada Perhimpunan Pedagang Rumah Susun (PPRS), organisasi yang mewadahi para pedagang.
Para pedagang menuding, PPRS tak mengelola iuran secara tak transparan. Indikatornya ialah PPRS tak pernah melaporkan laporan keuangan kepada anggota. PPRS juga beranggotakan bukan pedagang, melainkan karyawan pengembang bangunan dan pihak lainnya.

Sumber:
detik..com

kompas.com



Sumber: Gudang artikel unik http://gudang-artikel-unik2.blogspot.com/2013/09/nasib-pedagang-itc-mangga-dua-yang.html