432215
Algojo Pembunuhan Di Penjara Sleman Itu Mengungkap Rahasianya Bantul Prajurit Kopassus yang jadi terdakwa kasus penyerangan LP Cebongan, bersaksi untuk temannya. Dia menyampaikan hal yang selama ini belum pernah terungkap. Apa itu?
Dalam kesaksiannya, Serda Ucok mengaku mendapat serangan lebih dulu. Dia dipukul dengan besi dari belakang pintu sel oleh Dicky cs. Saat itu, Ucok akan masuk ke dalam sel Blok A5 LP Cebongan. Besi yang digunakan merupakan kruk atau alat bantu jalan. Besi itu terjatuh dan kemudian ada seseorang dari balik pintu akan menyergap Ucok.
"Dengan cepat saya tarik senjata dan saya khawatirkan senjata saya direbut. Saya tembak orang tersebut," kata Ucok saat bersaksi bersama Serda Sumaryanto untuk terdakwa Serda Ikhmawan Suprapto di Pengadilan Militer Yogyakarta, Selasa (2/7/2013).
Ucok mengaku menembak 2 orang sekaligus yang berada di balik pintu tersebut. Kemudian dilihatnya ada satu orang yang berusaha lari ke sudut ruangan, lalu dikejar dan langsung ditembak. Saat menembak orang ketiga tersebut, senjata Ucok macet sehingga dengan cepat keluar ruangan.
Ucok kemudian minta bantuan rekannya Serda Sugeng Sumaryanto yang ikut ke sel. "Geng, bantu saya, senjata saya macet," katanya.
Ucok langsung mengambil senjata di bahu kiri Serda Sugeng. Ia masuk ke sel lagi. Saat itu suasananya mencekam dan panik. Ada gerakan yang membuatnya kaget di sudut dekat kamar mandi. Kemudian Ucok menembaknya.
Setelah menembak 4 orang, Ucok diseret temanya keluar menuju mobil. Kemudian mereka meninggalkan LP Cebongan.
Ucok mengaku datang ke LP Cebongan dengan 8 temannya dengan menggunakan 2 mobil. Berangkat dari markas Kandang Menjangan (Sukoharjo), Ucok satu mobil dengan Serda Sugeng, Koptu Kodik. Serda Ikhmawan Suprapto adalah pengemudi mobil tersebut.
Sebelum Ucok bersaksi, 3 pegawai LP Cebongan menyampaikan keterangan. Dalam keterangannya, mereka tidak tahu persis kejadian itu, karena diminta tiarap. Hanya terdengar teriakan-teriakan dan tembakan.
Sumber: Gudang artikel unik http://gudang-artikel-unik2.blogspot.com/2013/07/algojo-pembunuhan-di-penjara-sleman-itu.html