Thursday, September 26, 2013

Beranda » » Wow, Awas, Ranjau Asuransi Prudential (Catatan untuk Ahmad Dhani)

Wow, Awas, Ranjau Asuransi Prudential (Catatan untuk Ahmad Dhani)

[imagetag]

Menyimak berita ditolaknya klaim asuransi Dul AQJ oleh Asuransi Prudential, maka saya sebagai orang yang cukup tahu tentang Prudential terpanggil untuk urun rembug.

Biukan rahasia, kalau Prudential itu manis sekali waktu menawarkan asuransi tetapi pahit dan sangat sulit untuk diklaim. Demikian juga dengan iming-iming hasil Unit Link (asuransi yang dibagi dua : asuransi dan investasi) yang beda banget dengan kenyataan. Silakan tanya di Tahun 2013 ini, siapa yang hasil unit linknya dapat mencapai jumlah rupiah sesuai iming-iming agen?

Namun para agen tetap semangat mencari korban upss maksudnya mencari nasabah, mengingat komisi 30% dari premi yang dibayar nasabah. Silakan hitung, kalau dapat 10 nasabah @ Rp 1 juta, berarti komisi si agen Rp 3 juta perbulan. Tidak heran kalau agen Prudential, konon sudah 1000 orang berpenghasilan lebih dari Rp 300 juta perbulan. Ditambah iming-iming untuk jalan-jalan ke luar negeri 6 bulan sekali. soooodap kan?

Kembali ke peristiwa si Dul AQJ. Memang ada klausul di dokumen polis yang menyatakan Prudential tidak akan membayar klaim jika peristiwa tersebut melanggar hukum, dalam hal ini si Dul menyupir tanpa memiliki SIM. Memang itu point kuat untuk jadi senjata Prudential mengemplang pembayaran klaim. Namun terlepas bahwa klausul Prudential itu sudah disepakati oleh Ahmad Dhani sebagai pembayar polis, maka hati nurani kita bicara.

Apakah si Doel dengan sengaja melakukan kecelakaan, apakah ia sengaja membunuh ke-7 korban, apakah ia sendiri tidak menderita secara fisik dan mental? Lagipula apakah hak Prudential menghakimi bahwa si Dul tidak berhak menerima uang klaim, padahal perkara itu sama sekali belum diperiksa apalagi diputus pengadilan.

Bagaimana tidak jengkel, saat kita membutuhkan dana yang sebenarnya berasal dari duit kita sendiri, eh malah ditolak. Bagaimanapun kita mau membayar premi asuransi karena kita berharap dapat memanfaatkannya suatu hari nanti, entah klaim asuransi jiwa (kematian), klaim kecelakaan, atau klaim kesehatan.

Ranjau Prudential lainnya adalah saat kematian. Jika ada kisah yang tidak jelas tentang kematian, misalnya isu sedikit saja kalau ia meninggal karena narkoba atau bunuh diri, maka dengan enteng Prudential menolak membayar klaim kematian. Bayangkan betapa kecewa keluarga, karena sudah bertahun-tahun bayar premi, dan saat kemalangan tentu berharap mendapat penghiburan, eh giliran mau klaim eh ditolak dengan alasan macam-macam.

Sementara ranjau Prudential untuk kesehatan sudah terlalu panjang daftarnya. Silakan googling saja, betapa ratusan bahkan ribuan orang kecewa karena klaim rumah sakit ditolak Prudential dengan alasan yang kesannya dicari-cari.

Sekali lagi, Prudential itu BISNIS asuransi. Prudential BUKAN TEMAN di kala susah.

Karena itu, saya dan keluarga memutuskan tidak mau berurusan dengan Prudential lagi.

sumber

ternyata banyak Jebakan Betmen Prudential [imagetag]

ane jg bisa memahami situasi ahmad dhani.. dia pasti sudah merasa nyaman dengan asuransi yg dimiliknya,, tp disaat dibutuhkan malah tdk sesuai harapan



Sumber: Gudang artikel unik http://gudang-artikel-unik2.blogspot.com/2013/09/awas-ranjau-asuransi-prudential-catatan_27.html