Monday, August 19, 2013

Beranda » » Wow, Mengungkap Prasasti Kota Kapur dan TImah Bangka [With PICT Jepretan Sendiri]

Wow, Mengungkap Prasasti Kota Kapur dan TImah Bangka [With PICT Jepretan Sendiri]

Selamat malam agan/aganwati, ane mau share tentang sejarah yang ada dikota ane untuk menambah agan dan aganwati yang mungkin belum banyak dipublish, silahkan menikmati gan [imagetag]

Prasasti Kota Kapur
A. Sejarah
Keberadaan Situs Prasasti Kota Kapur sangat erat kaitannya dengan perairan Selat Bangka yang sering dilintasi oleh kapal-kapal nelayan setempat maupun asing. Menurut sejarah, pada tahun 1700-an di perairan yang jaraknya sekitar 21 mil dari Pantai Kota Kapur (Penagan) tersebut sering terjadi perampokan terhadap kapal-kapal yang melintas oleh para penyamun dan bajak laut yang bersembunyi di sekitar selat Bangka (Kota Kapur dan sekitarnya). Kabar mengenai merajalelanya para bajak laut terdengar oleh Raja Sriwijaya yaitu Sultan Ratu Akhmad Badaruddin. Menyikapi kondisi tersebut, Raja Sriwijaya mengirimkan pasukan untuk memberantasnya. Utusan Raja Sriwijaya berhasil menaklukkan para perampok dan penyamun tersebut. Kemudian, agar tidak ada lagi gangguan terhadap kapal-kapal yang melintas dan juga membahayakan Kerajaan Sriwijaya, maka dibuatlah sebuah prasasti yang berisi tentang perjanjian para penyamun dengan Raja Sriwijaya. Prasasti inilah yang kemudian dikenal dengan nama Prasasti Kota Kapur, karena prasasti tersebut dibuat di Kota Kapur.

B. Keistimewaan
Area ini merupakan area situs sejarah yang banyak mengungkap kisah-kisah lama tentang kejayaan Kerajaan Sriwijaya, sehingga sangat sesuai bagi pengunjung untuk menapaki jejak sejarah (memorial journey atau a trip to historical sites) Kerajaan Sriwijaya ketika mengalahkan para penyamun dan bajak laut.

C. Situs Prasasti Kota Kapur terletak di Desa Kota Kapur, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Lebih tepatnya, situs ini terletak di pinggir Sungai Mendo yang bermuara di selat Bangka.Dari Kabupaten Bangka menuju Mendo Barat, pengunjung bisa menggunakan angkutan umum. Akan tetapi dari Mendo Barat menuju ke lokasi tidak banyak angkutan yang menuju ke sana. Oleh karena itu, pengunjung disarankan menggunakan kendaraan sendiri.

Terjemahan bagi yang ga kebaca
1. Keberhasilan ! (disertai mantra persumpahan yang tidak dipahami artinya)
2. Wahai sekalian dewata yang berkuasa, yang sedang berkumpul dan melindungi Kad�tuan �rīwijaya ini; kamu sekalian dewa-dewa yang mengawali permulaan segala sumpah !
3. Bilamana di pedalaman semua daerah yang berada di bawah Kad�tuan ini akan ada orang yang memberon­tak yang bersekongkol dengan para pemberontak, yang berbicara dengan pemberontak, yang mendengarkan kata pemberontak;
4. yang mengenal pemberontak, yang tidak berperilaku hormat, yang tidak takluk, yang tidak setia pada saya dan pada mereka yang oleh saya diangkat sebagai datu; biar orang-orang yang menjadi pelaku perbuatan-perbuatan tersebut mati kena kutuk biar sebuah ekspedisi untuk melawannya seketika di bawah pimpinan datu atau beberapa datu �rīwijaya, dan biar mereka
5. dihukum bersama marga dan keluarganya. Lagipula biar semua perbuatannya yang jahat; seperti meng­ganggu :ketenteraman jiwa orang, membuat orang sakit, membuat orang gila, menggunakan mantra, racun, memakai racun upas dan tuba, ganja,
6. saramwat, pekasih, memaksakan kehendaknya pada orang lain dan sebagainya, semoga perbuatan-perbuatan itu tidak berhasil dan menghantam mereka yang bersalah melakukan perbuatan jahat itu; biar pula mereka mati kena kutuk. Tambahan pula biar mereka yang menghasut orang
7. supaya merusak, yang merusak batu yang diletakkan di tempat ini, mati juga kena kutuk; dan dihukum langsung. Biar para pembunuh, pemberontak, mereka yang tak berbakti, yang tak setia pada saya, biar pelaku perbuatan tersebut
8. mati kena kutuk. Akan tetapi jika orang takluk setia kepada saya dan kepada mereka yang oleh saya diangkat sebagai datu, maka moga-moga usaha mereka diberkahi, juga marga dan keluarganya
9. dengan keberhasilan, kesentosaan, kesehatan, kebebas­an dari bencana, kelimpahan segala­nya untuk semua negeri mereka ! Tahun �aka 608, hari pertama paruh terang bulan Waisakha (28 Februari 686 Masehi), pada saat itulah
10. kutukan ini diucapkan; pemahatannya berlangsung ketika bala tentara �rīwijaya baru berangkat untuk menyerang bhūmi j�wa yang tidak takluk kepada �rīwijaya.

Timah
A. Sejarah
Eksplorasi bijih timah dengan pemboran telah dilakukan sekurangnya awal abad 18 sejak itu teknologi pemborantimah berkembang baik peralatan maupun metodanya.

CIAM
Pemboran pada mulanya dilakukan dengan alat bor tusuk yang diperkenalkan oleh pendatang Cina di awal abad 18.Orang Cina menamakannya Ciam yang berarti ujung runcing sedangkan orang Belanda menamakanya Chinese Stick. Ciam adalah sebuah tongkat yang terbuat dari tembaga. Diujungnya terdapat takuk untuk mengambil contoh lapisan tanah. Kedalaman eksplorasi terbatas.

BOR BANGKA
Sejak tahun 1885, Bor bangka mulai digunakan. Alat ini diciptakan oleh J.E. Akkeringa, seorang ahli geologi BTW. Peralatan ini berguna untuk pemboran lapisan alluvial dengan kedalaman kurang dari 40 M. Kesederhanaan dan kemampuan untuk beroprasi di medan jenis apapun mendorong popularitasnya. Hampir seluruh eksplorasi mineral berat dari lapisan tanah sekunder pada tahap tertentu menggunakan Bor Bangka.

ALLUVIAL DALAM
Memasuki abad ke 19, mulai ditemukan lapisan alluvial dalam dimana Bor Bangka sudah tidak mampu menembusnya, maka diciptakanlah berbagai modifikasi alat bor yang berbasis pada Bor Bangka.

EKSPLORASI LAUT
Eksplorasi laut diawali pada tahun 1952 sejak diciptakan ponton bor kontiki dan tahiti. Pada Tahun 1966, dibuat kapal bor pelatuk yang dilengkapi dengan alat bor yang sanggup menegbor hingga kedalaman 78 meter dan dilengkapi dengan alat geofisik laut sparker.

Beberapa jenis ponton bor yang dikenal kemudian diantaranya adalah elevated drilling ring KB Bintang, drilling barge belibis dan drilling barge yang dilengkapi dengan seismic geomin.

PENAMBANGAN TIMAH DI DARAT.
Penambangan Timah pada awalnya sangat bergantung pada tenaga manusia dengan peralatan sederhana. Penambangan modren diawali sejak digunakannay mesin uap pada pertengahan abad ke 19. Baru seteah itu Timah memasuki penambangan era modern seperti yang berlangsung saat ini.

Cukup sekian ya gan, maaf bila ada kata-kata yang kurang berkesan/ salah tafsir sejarah. Ane cuma mau berbagi ilmu buat agan/aganwati sekalian.

Jangan lupa juga gan berkunjung ke Thread ane yang lain yang mengulas
Keindahan Alam Pulau Bangka (PICT asli foto sendiri)

*Jangan lupa d comment ya gan [imagetag]



Sumber: Gudang artikel unik http://gudang-artikel-unik2.blogspot.com/2013/08/mengungkap-prasasti-kota-kapur-dan.html