Saturday, August 17, 2013

Beranda » » Wow, Pria Mengalami Menopause?

Wow, Pria Mengalami Menopause?

Mungkin ini kali pertama anda mendengar bahwa ternyata menopause tidak hanya dialami oleh wanita tetapi terjadi juga pada pria. Hanya saja istilahnya berbeda yaitu ANDROPAUSE. Andropause terjadi akibat penurunan kadar hormonS testosteron. Menopause pada pria ini terjadi secara alami akibat bertambah tua usianya, umumnya terjadi setelah usia 45 tahun sebagai bagian dari dampak proses degenerative organ-organ reproduksi.

Ketika seseorang pria memasuki usia 30 tahun, mereka mulai kehilangan testosterone rata-rata 1-2% per tahun. Riset yang dilakukan oleh WHO menemukan bahwa kebanyakan dari pria yang berusia 70 tahun memiliki kadar testosteron sekitar 10% dibanding pria yang masih berusia 25 tahun. Di USA, setiap tahun 4-5 juta pria mengalami menopause dan hanya 5-10% saja yang mencari pengobatan (Biro Sensus USA).

Testosteron diproduksi oleh testis yang dimediasi oleh bagian otak yaitu hipotalamus dan hipofisis. Jika salah satu atau kedua-dua bagian otak ini bermasalah atau tidak bekerja dengan baik, mereka tidak akan mengirimkan sinyal ke testis untuk memproduksi hormone. Hasilnya adalah produksi testosteron menurun.

Gangguan produksi testosteron dapat saja terjadi pada usia berapa pun akibat kerusakan testis dikarenakan cedera / kecelakaan, operasi, infeksi, radiasi, atau kemoterapi.

Gangguan medis tertentu juga dapat memicu andropause lebih cepat seperti penyakit diabetes mellitus, obesitas, dan tekanan darah tinggi. Status gizi sejak usia muda sangat berpengaruh terhadap cepat tidaknya seseorang mengalami andropause.

Diagnosa andropause dilakukan dengan pemeriksaan kadar bioavalable testosteron dalam darah. Jika kadarnya 2-2,5 nmol / I sudah dapat dikatakan seorang pria mengalami andropause.

Gejala-gejala Andropause

Gejala-gejala andropause hampir sama dengan gejala-gejala fisik dan emosional yang dialami oleh wanita menopause yaitu penurunan libido, disfungsi ereksi, depresi, emosional atau gampang marah / tersinggung, kelelahan yang sangat (fatigue), rambut berkurang dan rontok, pengurangan massa otot dan pelemahan otot, kenaikkan berat badan, gangguan tidur termasuk sleep apnea (henti nafas saat tidur), penurunan memori, �hot flashes�, depresi, berkeringat malam hari, dan jangka panjang akan mempercepat osteoporosis.

Penanganan dan Pencegahan Andropause

Kebanyakan pria mengalami penurunan testosteron yang berbeda-beda ketika mereka menjadi lebih tua, ada yang ringan dan ada yang berat. Artinya ada yang tidak perlu perawatan dan ada yang butuh perawatan khusus.

Secara khusus kekurangan hormon testosteron dapat diterapi dengan terapi / sulih hormon. Penanganan terapi hormon memang menjadikan hasil yang cukup baik, terapi dibalik segenggam manfaat yang didapatkan juga terikut sederet efek samping yang mungkin muncul seperti pembesaran prostat dan kanker prostat. Karena itu tidak ada yang lebih efektif dibandingkan menjaga pola hidup sejak muda. Bukankah riset telah membuktikan bahwa 70% dari penyakit disebabkan karena pola hidup (termasuk pola makan) yang tidak sehat. Pola makan dengan gizi seimbang, cukup istirahat, olahraga teratur adalah cara-cara yang paling efektif untuk mencegah atau meredam berbagai penyakit termasuk Andropause.

Sumber:

www.e-healtharticles.com
www.suntingankoran.wordpress.com
www.bodylogicmd.com



Sumber: Gudang artikel unik http://gudang-artikel-unik2.blogspot.com/2013/08/pria-mengalami-menopause.html