Wednesday, August 28, 2013

Beranda » » Wow, ( miris ) siswa sma kolekan demi miras

Wow, ( miris ) siswa sma kolekan demi miras

[imagetag]

Jakarta - Perawakan tubuhnya gemuk dan tinggi, namun tidak ada yang menyangka kalau TF, usianya masih 16 tahun. Pelajar kelas tiga sekolah menengah kejuruan swasta ini salah seorang remaja yang gemar mengkonsumsi miras jenis Mansion.

Punya teman banyak dan menjadi siswa senior di sekolah, rupanya membuat TF disegani siswa lain dan adik kelasnya. Hampir saban akhir pekan, ia mengumpulkan hasil kolekan atau patungan teman-temannya untuk dibelikan tiga botol Mansion ukuran 350 mililiter.

�Iseng aja, Bang. Anak-anak juga mau. Kalau kelas dua dan kelas satu mau, sering gabung,� kata TF dengan santai ketika diajak ngobrol detikcom, Selasa (27/8).

TF mengaku kalau setiap kolekan dari kelas satu dan dua biasanya dapat Rp 35 ribu sampai Rp 40 ribu. Sisanya, kalau yang kurang siswa kelas tiga akan patungan masing-masing Rp 2.000�Rp 5.000 per siswa.

Untuk urusan beli diserahkan sama teman yang biasa membeli di daerah Batuampar I, Kramat Jati, Jakarta Timur. Kalau tidak ada, target penjual lain ada di daerah Kampung Gedong, Pasar Rebo, yang selalu siap dengan stok.

Biasanya karena sudah langganan, TF dan temen-temen dikasih diskon. Untuk harga tiga botol Mansion ukuran 350 ml dibandrol Rp 72 ribu. Sementara kalau satuan, biasanya dijual Rp 28 ribu per botol.

�Biasanya setiap hari Sabtu pulang sekolah. Ada delapan-sembilan orang. Ke rumah teman yang ada kamar sendiri buat nokip (mabuk miras) dan main playstation, Bang,� ujar siswa yang punya tinggi 174 sentimeter ini

Kebiasaan buruk TF dan teman-temannya ini sudah dilakukan sejak kelas satu. Ia mengaku ketika masih kelas satu sekadar ikut-ikutan kakak kelas yang mengajaknya pesta minuman.

Biasanya selain akhir pekan, kebiasaan minum miras ini juga ketika teman ada yang ulang tahun. Rata-rata temen yang meminum miras juga perokok aktif. Tapi, ia mengaku tidak pernah mengajak siswi perempuan setiap pesta minum di rumah temannya.

Selain tidak enak sama orang tua teman yang punya rumah, juga merasa risih kalau mengajak teman perempuan ke kamar. �Kalau ngajak cewek malas, bawel dia. Kita juga enggak enak sama yang punya rumah dan teman lainnya. Bisa juga kan siang minum, malamnya masih bisa jalan pacaran,� katanya.

Lain halnya dengan ZK, 17 tahun. Remaja yang putus sekolah dari bangku sekolah menengah pertama ini kegiatannya hanya pengantar air galon mineral. Bila libur kerap ia nongkrong bersama teman-temannya yang berprofesi sebagai tukang parkir di sebuah minimarket, Kampung Tengah, Kramat Jati.

Tidak cuma sekadar nongkrong, tapi sebagian gajinya dipakai untuk mentraktir teman-temannya pesta 'nokip'. Setiap nongkrong, ia minimal habis Rp 70 ribu untuk dua botol Vodka kecil dan sebungkus rokok. Kalau malam ada siaran langsung sepak bola luar, ia dan teman-temanya pasti janjian untuk minum.

Sering juga hasil parkir temen-temannya dipakai untuk traktir beli Mansion atau Vodka. �Enggak semuanya bang. Paling ya segitu. Gaji saya kan juga kasih ke adik dan nyokap,� ujar ZK yang doyan miras sejak tiga tahun lalu.

Meski kadang dibawelin, ZK masih tetap bandel minum. �Kalau di rumah enggak berani kan ada ibu. Makanya kalau ada temen-temen nongkrong ya kerasukan aja, setannya itu dia-dia. Susah mau berhenti,� ungkap ZK dengan nada kesal.

sumber

http://news.detik..com/read/2013/08/...-cewek?9911012



Sumber: Gudang artikel unik http://gudang-artikel-unik2.blogspot.com/2013/08/miris-siswa-sma-kolekan-demi-miras.html