Liga Italia Seri A adalah kompetisi yang terkenal menghasilkan duet penyerang-penyerang tangguh. Di era 90-an saat kompetisi ini memasuki masa keemasan, Seri A mengenal duet Alessandro Del Piero-Filippo Inzaghi (Juventus), Roberto Mancini-Gianluca Vialli (Sampdoria), Ruud Gullit-Marco Van Basten (AC Milan) maupun Hernan Crespo-Enrico Chiesa (Parma).
Perkembangan taktik yang banyak mengedepankan peran lini tengah membuat banyak klub hanya memasang seorang penyerang dengan berbagai variasi. Tim nasional Spanyol bahkan kerap menggunakan penyerang palsu. Seiring dengan kembali maraknya penggunaan formasi 3-5-2 diantara tim-tim Italia, penggunaan duet penyerang kembali menjadi pilihan. Berikut klub-klub Seri A dengan barisan lini depan yang memiliki potensi besar untuk bersinar:
1. AC Milan
Dua penyerang muda Mario Balotelli dan Stephan El Shaarawy adalah masa depan Milan dan tim nasional Italia. Keduanya memiliki talenta luar biasa dan mampu menentukan hasil pertandingan dengan kemampuan teknis mereka. Musim lalu, Balotelli mencetak 12 gol dari 13 laga, sementara El Shaarawy mencetak 15 gol. Produktivitas kedua pemain ini menyelamatkan musim Milan, yang baru ditinggal pemain-pemain andalannya.
Kini, mereka akan bermain bersama sejak awal musim. Teorinya, lini depan Milan akan makin berbahaya. Namun terdapat sebuah keraguan terkait produktivitas El Shaarawy sejak kedatangan Balotelli. Il Faraone hanya mampu mencetak sebuah gol di putaran kedua sejak Balotelli datang.
Dua penyerang ini sayangnya tidak memiliki pelapis sepadan. Cedera panjang Giampaolo Pazzini hingga akhir tahun 2013 membuat Milan hanya menyisakan penyerang-penyerang muda seperti Andrea Petagna dan Mbaye Niang sebagai pelapis. Meski berbakat, dua penyerang ini masih minim pengalaman.
2. Juventus
Kedatangan Carlos Tevez dan Fernando Llorente adalah jawaban dari minimnya stok penyerang haus gol berkualitas yang produktif. Baik Tevez maupun Llorente adalah penyerang dengan produktivitas tinggi di klub mereka sebelumnya. Tevez mampu mencetak 58 gol dari 107 laga bersama Manchester City, sementara Llorente membukukan 85 gol dari 262 laga bersama Athletic Bilbao.
Tevez memiliki semangat juang tinggi, kecepatan dan tenaga yang besar untuk beradu dengan bek-bek tangguh Seri A, sementara Llorente memiliki kemampuan menahan bola dan penyelesaian akhir mematikan. Dengan dukungan memadai dari lini tengah yang sudah solid, duet penyerang ini seharusnya akan menjadi mimpi buruk bagi lawan-lawan.
Juventus masih memiliki Alessandro Matri, Mirko Vucinic, Sebastian Giovinco dan Fabio Quagliarella di barisan penyerang. Kedatangan Tevez dan Llorente memang memperkuat spekulasi hengkangnya Matri dan Quagliarella. Namun demikian, kompetisi antar penyerang-penyerang ini akan semakin membuat mereka termotivasi membuktikan diri. Situasi yang tentunya positif.
3. Internazionale
Ishak Belfodil dan Mauro Icardi adalah dua penyerang muda berbakat. Belfodil 21 tahun dan Icardi 20 tahun. Kedua penyerang ini didatangkan dengan skema kepemilikan bersama dari Parma dan Sampdoria.
Kombinasi keduanya dapat mengancam tempat penyerang-penyerang yang lebih senior, Rodrigo Palacio dan Diego Milito.Kebiasaan pelatih Walter Mazzari memainkan tiga orang penyerang dapat menjadikan Belfodil, Icardi dan Palacio bermain bersama. Sementara Ricardo Alvarez juga siap unjuk kemampuan jika dipercaya.
Kedatangan dua penyerang ini adalah pergerakan cerdik dari Inter. Musim lalu, mereka sempat mengalami krisis penyerang saat Diego Milito dan Antonio Cassano cedera. Baik Belfodil maupun Icardi dipercaya akan mengangkat level permainan Nerazzuri dan membawa klub ini pada pencapaian yang lebih baik dari musim lalu, saat mereka terpuruk di posisi ke-9.
4. Fiorentina
Semasa bermain di Bayern Muenchen, Mario Gomez adalah salah satu penyerang yang ditakuti. Meski tidak cepat, ia sangat efisien dan tajam, serta memiliki kontrol bola yang baik. Ia didatangkan untuk mengisi posisi Stevan Jovetic, penyerang yang hijrah ke Manchester City.
Di lain pihak, Giuseppe Rossi adalah salah satu penyerang berkualitas sebelum cedera panjang membuatnya menepi sepanjang musim lalu. Fiorentina memang agak berjudi ketika mendatangkannya dari Villareal pada musim dingin lalu, namun mereka memiliki keyakinan akan kemampuan teknis dan ketajaman penyerang kidal ini. Duet Rossi dengan Gomez, yang akan disokong oleh Josip Ilicic dan Joaquin Sanchez dapat menjadi mimpi buruk bagi barisan pertahanan lawan.
5. Napoli
Tidak pelak, Napoli adalah pemain utama di calciomercato sejauh ini. Kedatangan pelatih Rafael Benitez diikuti dengan rombongan pemain-pemain asal Spanyol, Raul Albiol, Jose Callejon dan Pepe Reina. Hal ini sedikit mengingatkan pada era saat Benitez melatih Liverpool, yang berporos pada Spanish connection.
Di lini depan, Napoli tetap akan berbahaya meski predator mereka, Edinson Cavani telah hijrah ke Paris Saint Germain. Sebagai gantinya, mereka mendatangkan tiga penyerang berbahaya sekaligus, Callejon dan Higuain serta Dries Mertens. Callejon dan Mertens lihai bermain sebagai penyerang sayap, sementara Higuain adalah penyerang tengah dengan kemampuan teknis dan penyelesaian akhir kelas atas. Ditambah dukungan paten dari Marek Hamsik dan Goran Pandev, kedua pemain ini semestinya dapat menjadikan Napoli favorit kuat untuk merebut gelar scudetto.
Di samping nama-nama di atas, beberapa duet maupun trio penyerang patut ditunggu kiprahnya. Dari Udinese, duet beda generasi Luis Muriel dan Antonio Di Natale cukup menjanjikan. Sementara dari AS Roma yang telah ditinggal Pablo Osvaldo ke Southampton juga masih menunggu kelanjutan rumor transfer yang melibatkan Erik Lamela. Dana transfer dari penjualan-penjualan ini memungkinkan mereka untuk mendatangkan penyerang baru.
SUMBER:yahoo.com
Sumber: Gudang artikel unik http://gudang-artikel-unik2.blogspot.com/2013/08/kombinasi-penyerang-yang-patut-ditunggu.html
